Janji yang retak
Part 1 Nadia menatap layar ponselnya yang penuh pesan tak terbalas. Hatinya perih, tak percaya bagaimana cinta yang pernah terasa begitu indah bisa berubah menjadi luka yang tak kunjung sembuh. Dulu, Arga berjanji tak akan pergi. Namun kini, jarak di antara mereka bukan hanya hitungan kilometer, tapi juga hati yang tak lagi saling menyapa. Saat hujan turun di luar jendela, Nadia meremas cincin kecil di jemarinya — simbol janji yang kini retak. Ia akhirnya sadar, mencintai tak selalu berarti memiliki. Kadang, cinta harus diikhlaskan, meski perih, demi menyelamatkan dirinya sendiri. Part 2 Seminggu setelah kepergian Arga, Nadia mencoba berdamai dengan dirinya sendiri. Setiap sudut kamar masih menyimpan jejak kenangan, mulai dari foto di dinding hingga aroma parfum Arga yang tertinggal di jaketnya. Rasanya sulit bernapas di antara bayangan masa lalu, namun ia tahu, menenggelamkan diri dalam luka hanya akan membuatnya semakin rapuh. Suatu sore, Nadia memberanikan diri membalas pesan Arga —...